assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh..
Tak terasa sudah mendekati Hari Raya Idul Fitri, hari yang selalu dinanti dan terbawa sampai mimpi.
luar biasa hampir 1 bulan kita semua berpuasa dibulan Rmadhan yang suci ini. semoga apa yang kita kerjakan semua mendapat ridho dari yang maha kuasa, maha pengasih lagi maha penyayang yaitu Allah subhanahu wa ta'ala. aamiin ya rabbal 'alamin.
keren ga tuh kata kata dari kang baber diatas, udah kaya ustadz di majelis majelis belum? hahaha siapa tau aja kang baber bisa jadi ulama aamiin.
berbicara soal ramadhan, ga lengkap kalau kita ga ngomongin takjil,, iya ga sih sob? hhe
ngomongin soal Lebaran, ga lengkap juga kalau ga ada sangkut pautnya ma ketupat dan mudik,,, yoi banget tuh bray hadeeuuhh :D
Hari Raya Lebaran, sejatinya adalah Hari Raya Umat Islam dan seharusnya disambut dengan suka cita bukan tangisan keluarga. kang Baber ingat waktu desa, banyak anak kecil berbondong bondong pergi ke mushollah untuk Takbir, menggemakkan Takbir pada masyarakat. "Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar, Laailahaillahu Wallahu Akbar Allahu Akbar Walillahilham" berulang ulang takbir didengarkan pada warga desa.
indah rasanya suasana disana, tenang dan hanya di hiasi oleh Gema Takbir yang di lantunkan oleh anak-anak. sejuk hati, damai jiwa bersiap menyambut Hari Kemenangan esok harinya.
Bandingkan dengan suasana di Perkotaan yang dipenuhi gemerlap kembang api dan Sahut Sahutan suara Petasan. "Duaaarr Praaaakkkk Duaaarrr" begitu seturusnya, terlihat indah namun miris. Panggung berdiri dimana mana berusaha memberikan hiburan pada masyarakat, tapi apa hasilnya?
Luka Bakar akibat kembang api dan petasan, Korban pingsan dan luka luka karena terinjak injak saat menyaksikkan hiburan. Hiburan yang awalnya disediakan menjadi hiburan menjadi bencana.
siapa yang harus disalahkan?
Penyedia hiburan? Tentu Tidak!
Pedagang Petasan? Tidak!
tanyakan pada diri anda, apa yang seharusnya anda lakukan? berfoya foya atau Mendekatkan diri pada Allah yang Maha Lembut?
Hari Raya Idul Fitri atau yang biasa kita kenal Lebaran seharusnya tetap menjadi Hari Raya bukan Musibah.
Mari bersama kita renungkan, Hari Raya = Hari Kemenangan, memang butuh suka Cita dan Perayaan Tapi bukan Perayaan Yang berlebihan dan memakan korban.
Semoga Hari Raya Idul Fitri Tahun ini, Kita dapat lebih memahami arti Hari Raya sesungguhnya.
Terima Kasih Telah Membaca artikel berjudul " Lebaran : Hari Raya atau Musibah? ", pembaca yang baik selalu memberi tanggapan yang positif. semoga Celoteh Tolol Mahasiswa ini dapat bermanfaat bagi pembaca semua.
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Continue Reading
Tak terasa sudah mendekati Hari Raya Idul Fitri, hari yang selalu dinanti dan terbawa sampai mimpi.
luar biasa hampir 1 bulan kita semua berpuasa dibulan Rmadhan yang suci ini. semoga apa yang kita kerjakan semua mendapat ridho dari yang maha kuasa, maha pengasih lagi maha penyayang yaitu Allah subhanahu wa ta'ala. aamiin ya rabbal 'alamin.
keren ga tuh kata kata dari kang baber diatas, udah kaya ustadz di majelis majelis belum? hahaha siapa tau aja kang baber bisa jadi ulama aamiin.
berbicara soal ramadhan, ga lengkap kalau kita ga ngomongin takjil,, iya ga sih sob? hhe
ngomongin soal Lebaran, ga lengkap juga kalau ga ada sangkut pautnya ma ketupat dan mudik,,, yoi banget tuh bray hadeeuuhh :D
Hari Raya Lebaran, sejatinya adalah Hari Raya Umat Islam dan seharusnya disambut dengan suka cita bukan tangisan keluarga. kang Baber ingat waktu desa, banyak anak kecil berbondong bondong pergi ke mushollah untuk Takbir, menggemakkan Takbir pada masyarakat. "Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar, Laailahaillahu Wallahu Akbar Allahu Akbar Walillahilham" berulang ulang takbir didengarkan pada warga desa.
indah rasanya suasana disana, tenang dan hanya di hiasi oleh Gema Takbir yang di lantunkan oleh anak-anak. sejuk hati, damai jiwa bersiap menyambut Hari Kemenangan esok harinya.
Bandingkan dengan suasana di Perkotaan yang dipenuhi gemerlap kembang api dan Sahut Sahutan suara Petasan. "Duaaarr Praaaakkkk Duaaarrr" begitu seturusnya, terlihat indah namun miris. Panggung berdiri dimana mana berusaha memberikan hiburan pada masyarakat, tapi apa hasilnya?
Luka Bakar akibat kembang api dan petasan, Korban pingsan dan luka luka karena terinjak injak saat menyaksikkan hiburan. Hiburan yang awalnya disediakan menjadi hiburan menjadi bencana.
siapa yang harus disalahkan?
Penyedia hiburan? Tentu Tidak!
Pedagang Petasan? Tidak!
tanyakan pada diri anda, apa yang seharusnya anda lakukan? berfoya foya atau Mendekatkan diri pada Allah yang Maha Lembut?
Hari Raya Idul Fitri atau yang biasa kita kenal Lebaran seharusnya tetap menjadi Hari Raya bukan Musibah.
Mari bersama kita renungkan, Hari Raya = Hari Kemenangan, memang butuh suka Cita dan Perayaan Tapi bukan Perayaan Yang berlebihan dan memakan korban.
Semoga Hari Raya Idul Fitri Tahun ini, Kita dapat lebih memahami arti Hari Raya sesungguhnya.
Terima Kasih Telah Membaca artikel berjudul " Lebaran : Hari Raya atau Musibah? ", pembaca yang baik selalu memberi tanggapan yang positif. semoga Celoteh Tolol Mahasiswa ini dapat bermanfaat bagi pembaca semua.
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
