Aku
mendengar sebuah cerita, cerita yang sangat indah, tentang alamku dan tentang
bumiku. Bumi dimana yang dipenuhi dengan sejuknya pepohonan, rumput-rumput yang
menari dihamparan tanah lapang dan bunga-bunga yang selalu tersenyum kepada
semua orang, dan alam yang dihiasi oleh udara yang sangat sejuk.
Tuhan,
aku sangat bersyukur bisa menikmati hidupku dengan alam yang sangat menawan.
Aku berharap anak dan cucu ku nanti masih bisa menikmati semua anugerah dan
kebesaran yang kau berikan kepada alam ini.
Seiring
berjalannya waktu ditengah ku berjalan meniti kehidupan yang indah ini, aku
merasakan seperti ada yang hilang, sesuatu yang sudah menjadi bagian hidupku,
sesuatu yang selama ini menemaniku. Aku termenung, aku terdiam, dan aku pun
menangis. Aku melihat disekitarku rerumputan
mulai terkikis oleh gedung gedung tinggi yang mencakar langit, pepohonan yang
mulai sirna di hempas oleh nafsu manusia dan penggalian sumber daya alam yang
penuh ambisi hanya demi selembar kertas bertuliskan angka.
Tuhan
kenapa kau biarkan manusia tak bertanggung jawab itu untuk merusak alamku,
mengapa mereka tak mau untuk menjaga dan melestarikanku? Mengapa mereka tak
merawatku? Stop!! Jangan kita tanyakan itu kepada mereka, tanyakan itu pada
dirimu sendiri. Jangan kita salahkan mereka yang selalu mengambil keuntungan
tanpa memikirkan akibatnya. Kita sebagai generasi muda yang sadar akan
pentingnya kelangsungan hidup alam ini, sudah seharusnya menjaga dan
melestarikanya. Mari kita mulai semua itu dengan sebuah langkah kecil yang mudah.
Pertama
mari kita bulatkan tekad dan kemauan kita yang disertai dengan perjuangan dan
doa.Biasakan lah diri untuk membuang sampah pada tempatnya, sehingga kita bisa
mencegah pencemaran lingkungan. Itu mudah untuk dilakukan.
kita beli - kita konsumsi - kemudian kita
buang pada tempatnya. Mudah kan?
Sebagai
contoh kita harus membuang sampah plastik pada tempat sampah non organik dan
sampah makanan serta daun daunan pada sampah organik. Sehingga lebih mudah
dalam pengolahannya
Apa
anda tahu apa akibat jika sampah organik dan non organik disatukan?
Itu
bukannya menyelesaikan masalah, tapi malah menimbulkan sampah karena sulit lagi
nanti dalam proses pemisahannya. Sampah organik itu dapat dengan mudah terurai
oleh mikro organisme di tanah berbeda dengan non organik. Non orrganik
membutuhkan waktu lama untuk mengurainya.
Dibawah
ini adalah data tentang waktu penguraian sampah.
- Kertas →
lama penguraian 2-5 bulan
- Kulit buah → lama penguraian 6 bulan
- Kardus / Karton → terurai 5 bulan
- Filter rokok → terurai 10-12 tahun
- Kantong plastik → 10-12 tahun
- Benda-benda kulit → 25-40 tahun
- Kain Nilon → 30-40 tahun
- Jaring ikan → 30-40 tahun
- Aluminium → 80-100 tahun
- Baterai bekas → 100 tahun
- Plastik → 50-80 tahun
- Batu baterai → 100 tahun
- Botol kaca → perlu 1 juta tahun untuk hancur tanpa bekas
- Botol plastik → tidak dapat diperkirakan waktu hancurnya
- Styrofoam → tidak dapat hancur
- Kulit buah → lama penguraian 6 bulan
- Kardus / Karton → terurai 5 bulan
- Filter rokok → terurai 10-12 tahun
- Kantong plastik → 10-12 tahun
- Benda-benda kulit → 25-40 tahun
- Kain Nilon → 30-40 tahun
- Jaring ikan → 30-40 tahun
- Aluminium → 80-100 tahun
- Baterai bekas → 100 tahun
- Plastik → 50-80 tahun
- Batu baterai → 100 tahun
- Botol kaca → perlu 1 juta tahun untuk hancur tanpa bekas
- Botol plastik → tidak dapat diperkirakan waktu hancurnya
- Styrofoam → tidak dapat hancur
Kedua, ayo kita gerakkan diri untuk memungut sedikit sampah disekitar kita. Memang sih terdengar “simple” dan tidak berguna, tapi coba kita hitung. Jika satu orang dapat mengumpulkan atau memungut sampah seratus gram dalam sehari, maka jika ada lima ratus orang yang melakukan itu sudah dapat kita hitung, ada lima puluh kilogram yang terkumpul. Bayangkan lima puluh kilogram sampah jika berserakan tak beraturan di lantai, sudah dipastikan disitu akan ada sarang bagi ribuan belatung dan milyaran bakteri.
Ketiga dan yang terakhir nih, seperti yang sudah sedikit dibahas diatas, ada baiknya kita pisahkan mana sampah organik dan mana sampah non organik karena Jika dilihat dari data-data di atas, sangatlah penting untuk mulai memilah-milah sampah. Mengigat waktu yang diperlukan sampah untuk mengurai berbeda-beda. Sampah organik yang mengurainya lebih cepat dari sampah anorganik harus dipisahkan. Sampah organik ini dapat kita olah menjadi kompos. Sedangkan sampah anorganik yang waktu terurainya jauh lebih lama, dapat kita daur ulang kembali. Daripada mengendap lama di dalam tanah tak kunjung terurai, ada baiknya kita mendaur ulang kembali sampah-sampah non organik ini. Ini semua dilakukan demi kelestarian lingkungan di sekitar kita.
Nah, mudah kan untuk menjaga alam ini? Ayo jangan
terlambat, mari kita jaga alam ini sebelum alam ini hilang dari muka bumi. Dari
kita, oleh kita dan untuk kita.
No comments:
Post a Comment