Thursday, January 2, 2014

Catatan Mahasiswa : Cerita Akhir Tahun 2013 Dalam Menyambut 2014

Catatan Mahasiswa : Cerita Akhir Tahun 2013 Dalam Menyambut 2014

perjalanan panjang tahun 2013 yang penuh dengan cerita, tangis dan canda tawa yang di akhiri oleh cerita manis di akhir tahun sebelum menyambut kedatangan tahun 2014.

Tahun 2014, tahun yang memiliki 366 hari dengan ribuan cerita yang masih menjadi teka teki.
Tak terasa begitu cepat waktu berlalu, dan usiaku pun telah menginjak angka dua puluh.

Seharusnya aku sudah tak bergantung kepada orang tua tapi nyatanya masih saja aku mengemis kepada mereka. Sungguh tak ada sedikitpun niat dari dalam hatiku untuk selalu mengemis dan meminta kepada mereka, tapi apa daya sampai hari ini aku belum bekerja dan masih melanjutkan tugasku untuk kuliah. Ingin rasanya aku menjadi seperti orang disekitarku yang masih kuliah tapi telah dapat mengisi perutnya sendiri dengan keringatnya.

Luar biasa itulah kata yang dapat kuucap ketika aku melihat mereka (teman kuliahku) terlebih ketika saat akhir tahun aku melihat banyak sekali anak anak kecil dibawah umur yang membantu orang tua mereka saat berdagang. Tak dapat dipungkiri memang, saat akhir tahun seperti itu banyak bermunculan ladang baru untuk mencari uang, sebut saja pedagang terompet, kembang api, topi dan bando berlampu. Dengan untung yang tidak seberapa mereka mengais rezeki di ibukota, ya itulah mereka anak anak kecil yang rela menggadaikan masa indahnya dengan membantu orang tua mereka berdagang.

Pernah sahabat pembaca meluangkan waktu untuk berpikir, apakah anak anak itu melewati tahun barunya seperti kita dengan ayam bakar, jagung dan percikan kembang api yang indah, belum tentu!
jangankan untuk membelinya, bahkan membayangkannya saja mereka tidak mampu karena sibuk membantu orang tuanya.

Masih kuingat ketika aku mengendarai motor di kawasan cinere, aku melihat seorang gadis kecil berlari menuju gerobak sampah dengan kegirangan setelah ibunya membelikan sebuah terompet kecil yang tidak seberapa harganya, bayangkan hanya sebuah terompet kecil yang harganya tak sampai Rp.25.000.

Tak semua pedagang menjual daganganya sendiri, mungkin mereka hanya calo yang membantu menjual dagangan dengan komisi yang tak seberapa. Sahabat sekarang marilah kita bercermin, lihat dirimu di cermin dengan semua yang melekat di tubuhmu. Mulai dari, baju yang harganya cukup untuk 2 hari makan, celana dengan brand ternama, jam tangan yang begitu bergaya. Syukurilah semua karena kita memilikinya, coba tengok mereka yang hanya di balut baju kotor dengan celana yang bahkan sudah tidak layak pakai, dengan alas kaki seadanya bahkan kalau sudah putus, mereka perbaiki sendiri hanya dengan sebuah paku kecil berkarat. Dan lihatlah dengan apa kau membaca tulisan ini, hape pintar berbalut label mewah, pc terbaru dengan spesifikasi tinggi? Coba lihat mereka, mereka belum tentu memilikinya!

Barang mahal,canggih, motor ber cc 250, mobil mewah, tv terbaru, bahkan pendidikan yang kita jalani, BELUM TENTU MEREKA MEMILIKI BAHKAN MENYENTUHNYA PUN BELUM PERNAH.. tapi kenapa mereka selalu tersenyum. Itulah kekuatan syukur, maka syukurilah semua yang ada di sekitar kita, syukurilah apa yang kita punya. Karena itu semua titipan tuhan, kita tak pernah tahu, kapan tuhan akan mengambilnya dari kita.

Orang yang kaya dan bahagia bukanlah orang yang memiliki banyak harta, tapi orang yang selalu bersyukur dengan apa yang dia punya.
Sekian tulisan dari baber, semoga bermanfaat untuk sahabat baber semua, baber undur diri wassalamu’alaikum, kalau berkenan silakan komen dan tambah G+ nya serta terima kasih.

Share This

Like Us

About Us

Statistik Blog






Designed By Seo Blogger Templates- Published By Baber Templates